EFEKTIVITAS TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI

Apni Riama Simorangkir

Abstract


Depresi merupakan suatu nuansa yang menyatakan merasa dirinya kehilangan,sepi
sendiri,dan seakan dirinya harus dikorbankan dan dalam keadaan yang membingungkan dan tidak
menentu arahnya (Bambang, 2006:2). Lansia di panti sosial hidup sendiri tanpa adanya keluarga
sehingga rentan untuk mengalami depresi. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan
depresi memberikan terapi okupasional. Terapi okupasional mencakup terapi olahraga atau senam lansia
yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan usia lanjut sehingga dapat menurunkan tingkat
depresi yang dialami usia lanjut. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi ekperimental dan desain
penelitian yang digunakan adalah one group pre dan post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh lansia yang mengalami depresi di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi. Dalam
penelitian ini lansia yang mengalami depresi sebanyak 37 orang. Namun jumlah sampel yang diambil
sebanyak 31 karena ada lansia yang tidak bersedia menjadi responden, sedang sakit dan tidak berada di
panti lagi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Rata-rata tingkat depresi lansia sebelum
diberikan terapi okupasional sebanyak 12,16 (depresi sedang) dengan standar deviasi 4,532 dan setelah
diberikan terapi okupasional, tingkat depresi lansia sebanyak 8,00 (depresi sedang) dengan standar
deviasi 2,887. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai p-value = 0,000 dengan kata lain ada pengaruh
pemberian terapi okupasional terhadap tingkat depresi pada lansia. Senam lansia dapat menurunkan
tingkat depresi yang dialami lansia karena olahraga dapat memperlancar sirkulasi darah dan oksigen
dalam tubuh, maka perlu dilakukan pemberian terapi senam pada lansia yang dilakukan secara rutin oleh
petugas yang ada di panti tersebut



DOI: http://dx.doi.org/10.52741/jiikes.v8i1.37