Sari
ABSTRAK
Anemia gizi merupakan masalah yang paling banyak dijumpai pada usia produktif. Sekitar
sepertiga remaja dan WUS menderita anemia gizi besi dan berlanjut pada masa kehamilan.
Kebutuhan zat besi pada seorang wanita tiga kali lebih besar dari pada pria hal ini dikarenakan
wanita mengalami haid setiap bulan yang berarti kehilangan darah secara rutin dalam jumlah
yang cukup banyak. Pada masa hamil ibu membutuhkan zat besi lebih besar dibandingkan
pada wanita tidak hamil. Masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia terutama bagi
kelompok wanita usia reproduksi (WUS). Menurut WHO secara global prevalensi anemia pada
ibu hamil di seluruh dunia adalah sebesar 41,8 %, Menurut WHO 40% kematian ibu dinegara
berkembang berkaitan dengan anemia pada kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan
perdarahan akut. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), angka kejadian
anemia di Indonesia masih tinggi, terdapat 37,1% ibu hamil yang mengalami anemia. dan pada
profil kesehatan Provinsi Jambi tahun 2016 kejadian anemia pada ibu hamil sebesar 39,0%
hampir mendekati jumlah SKRT, sedangkan anemia Kota Jambi 36,7%.